Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat |
Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat
Tujuan :
- Memastikan proyek air bersih berjalan sesuai tujuan.
- Menjamin keberlanjutan program air bersih tetap dikelola dengan baik oleh masyarakat walaupun pendampingan dari Dinas Cipta Karya Kota Salatiga telah berakhir di desa tersebut.
- Meningkatkan dan mempertahankan akses keluarga miskin terhadap air bersih secara berkelanjutan.
Penjelasan
Social Preparation
Langkah
pertama dalam proyek ini adalah melakukan persiapan social yang
bertujuan agar seluruh anggota masyarakat dan pemerintah mengetahui
tujuan proyek, kesiapan mereka berpartisipasi dalam proyek dan komitmen
dari masyarakat untuk memelihara proyek tersebut agar dapat terus
menerus dinikmati oleh masyarakat. Dan yang tak kalah pentingnya adalah
agar tertanam rasa kepemilikan dari masyarakat. Persiapan social
dilakukan melalui pertemuan seperti pertemuan rutin RT– pertemuan dengan kelompok – kelompok
masyarakat seperti kelompok ibu – ibu, kelompok bapak – bapak dan tokoh
masyarakat serta pemerintah. Bahkan dengan kelompok anak baik laki –
laki maupun perempuan. Dari seramgkaian pertemuan tersebut terjadilah
kesepakatan bahwa masyarakat akan bersungguh – sungguh untuk
menyukseskan proyek tersebut dengan memberikan kontribusinya berupa
tenaga, pikiran dan bahkan material jika saatnya dibutuhkan. Disamping
itu juga dilakukan penyadaran – penyadaran tentang pentingnya menjaga
kelestarian sumber daya air dengan melakukan berbagai tindakan seperti
penghutanan kembali atau kegiatan lain yang bertujuan untuk melakukan
perlindungan terhadap sumber air seperti kegitan konservasi secara
terintegrasi dengan peruntukkan lainnya.
Hal
penting yang juga dilakukan adalah bagaimana memanfaatkan air sebijak
mungkin serta bagaimana mengoptimalkan fungsi air dalam kehidupan
seperti kesehatan lingkungan dan tempat tinggal atau bagaimana air dapat
digunakan untuk pengembangan tanaman obat dan tanaman gizi dengan
menggunakan tanah pekarangan dan seterusnya. Hal lain yang juga perlu
dipersiapkan sejak awal adalah bahwa kalau masyarakat menginginkan terus
menerus menikmati air bersih ini maka sejak awal mereka diajak
menghitung kira – kira berapa besar iuran yang harus mereka
kontribusikan kepada Badan Pengelola. Iuran itu akan digunakan sebagai
biaya operasional dan pemeliharaan serta tabungan untuk mempersiapkan
penggantian instalasi ketika usia teknis dan ekonomis dari system ini
sudah berakhir. Jika perlu
penghitungan dilakukan secara terbuka dengan melibatkan sebanyak –
banyaknya calon pemanfaat dan para pihak yang berkepentingan dengan
system air bersih ini :
Berikut adalah contoh perhitungan iuran bulanan secara sederhana :
Estimasi :
Nilai proyek : 75.000.000
Usia instalasi : 5 tahun (60 months)
Beneficiaries : 50 KK
Maka = 75.000.000
---------------- = 1.500.000 x 1/60
50
Iuran = 25.000/kk/month
Artinya
pada tahun ke enam masyarakat telah mengumpulkan dana sebesar Rp.
75.000.000 untuk mengganti instalasi tersebut karena diasumsikan usia
ekonomis dan teknis telah mencapai 5 tahun sehingga instalasi tersebut
dianggap telah aus, maka harus dilakukan penggantian system secara
keseluruhan. Nilai Rp. 75.000.000 jelas merupakan bukan nilai pasti
karena tentu nilai uang akan mengalami penyesuaian dalam kurung waktu 5
tahun itu misalnya inflasi, fluktuasi harga material dan biaya
operasional lainnya yang sudah barang tentu akan berpengaruh terhadap
penyesuaian harga. Ini dihitung secara bersama – sama dengan masyarakat
sehingga mereka merasakan betul – betul menjadi pemilik sesungguhnya.
Dengan demikian kita telah meminimalisir potensi konplik di antara
mereka karena semuanya telah jelas dari awal.
Establishing a project committee
Setelah
persiapan social dirasa telah cukup matang, maka dilanjutkanlah pada
step selanjutnya yaitu pembentukan panitia proyek dalam suatu
musyawarah. Panitia proyek tersebut dipilih oleh masyarakat secara
demokratis sehingga mereka yang terpilih akan menyadari bahwa mereka
adalah orang – orang yang dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi
panitia proyek. Panitia proyek mempunyai struktur organisasi dimana
setiap orang mempunyai tugas dan tanggungjawab masing – masing
berdasarkan posisinya dalam struktur organisasi. Panitia proyek inilah
yang akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama pekerjaan
proyek. Pengelolaan kebutuhan proyek tersebut tentunya akan disesuaikan
dengan mekanisme yang kemungkinan terjadi dalam pelaksanaan proyek .
Apakah pengelolaan oleh masyarakat sendiri atau dengan pembelian
material oleh donatur.
Akan
tetapi biasanya jika proyeknya membutuhkan tenaga ahli dan peralatan
dalam jumlah besar dengan jumlah dana yang besar, maka akan dikelola
oleh lembaga donor pengadaan materialnya. Sedangkan masyarakat akan
melakukan pekerjaan pemasangan material, atau mengkordinir tenaga kerja
yang akan membantu. Setelah proyek selesai dan telah diterima oleh
masyarakat, maka panitia proyek akan membuat laporan pertanggungjawaban
sebagai bentuk tanggungjawab panitia proyek dalam mengelola proyek
tersebut. Pemilihan teknologi dan material yang akan digunakan dalam
proyek melalui diskusi dengan panitia proyek agar mereka mendapatkan
pembelajaran tentang bagaimana mekanisme dan aturan main serta prinsip –
prinsip kerja yang dianut oleh lembaga donor. Proses ini juga adalah
dalam rangka melakukan transformasi tentang cara kerja yang professional
yang terbebas dari KKN. Setiap
alasan – alasan yang melatarbelakangi sebuah keputusan dijelaskan
secara terbuka dan transparan yang tentunya didukung oleh fakta – fakta
yang rasional.
Establishing a community water management body
Setelah semua pengerjaan fisik seperti instalasi pipa, pembangunan bak
– bak penampungan dan lain – lain telah rampung, maka proyek dianggap
telah selesai. Maka tahap selanjutnya adalah pembentukan Badan Pengelola
Sarana Air Bersih (BPSAB) yang bertugas
mengkordinir pemanfaatan air minum oleh keluarga dan masyarakat. BPSAB
dibentuk melalui musyawarah yang diikuti oleh anggota masyarakat seperti
kelompok ibu – ibu dan kelompok bapak – bapak serta para tokoh baik
tokoh agama maupun tokoh masyarakat bahkan suara anak juga perlu
dipertimbangkan. Mereka dipilih secara demokratis. BPSAB akan menyusun
rancangan AD/ART, program kerja dan lain – lain yang bertujuan untuk
mengembangkan kapasitas organisasi. Struktur BPSAB terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, teknisi dan seterusnya disesuaikan dengan
kebutuhan. Dalam rangka memperkuat kapasitas organisasi, maka pengurus BPSAB akan difasilitasi untuk mendapatkan pelatihan managemen organisasi
(leadership), bussines plan, administrasi keuangan, teknisi dan
seterusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Hasil – hasil kerja dari
pengurus BPSAB akan dipertanggungjawabkan pada pertemuan Rapat Anggota
Tahunan. Rapat Anggota Tahunan ini adalah mekanisme pengambilan
keputusan organisasi yang paling tinggi kedudukannya. RAT akan
mengevaluasi kinerja pengurus dan sekaligus sebagai media untuk
memutuskan program kerja dari pengurus BPSAB. Masa bakti kepengurusan dan
aturan main lainnya diatur dalam AD/ART.
Monitoring dan Evaluasi
Mekanisme
monitoring dan evaluasi sebaiknya diatur dalam aturan main yang telah
disepakati misalnya pertemuan pengurus sekali sebulan atau dua kali
sebulan, dipersilahkan untuk mengaturnya sesuai kebutuhan. Yang pasti
setiap tahun akan ada RAT yang akan menjadi media pengambilan keputusan
tertinggi organisasi yang dihadiri oleh sebanyak – banyaknya anggota.
Penutup
Jika
alur proses tersebut di atas telah dilakukan bersama dengan mereka,
maka jangan lupa untuk melakukan refleksi dan penyegaran serta
monitoring dan evaluasi secara bertahap. Hal ini dilakukan agar terjadi
internalisasi prinsip – prinsip kerja yang sistimatis di kalangan
pengurus yang akhirnya berimplikasi kepada penciptaan sumber daya
manusia yang professional di masyarakat. Demikianlah input dari saya sekedar
berbagi pengalaman, siapa tahu ini dapat membantu teman – teman dalam
memfasilitasi proses yang relative sama dengan pengalaman tersebut di
atas. Sedangkan untuk penyempurnaan dari proses tersebut di atas
silahkan teman – teman semua melakukannya di lokasi yang didampingi yang
tentunya disesuaikan dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi.
Selamat bekerja dan tetap sukses.
yth. pengurus bpsab tirta mubarok
BalasHapusterimakasih telah menyajikan tulisan sistem pengelolan air bersih berbasis masyarakat, yang sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. sehingga akan terjaga ketersediaan air, keberlanjutannya, menghindari konflik di masyarakat, terjangkau untuk masyarakat kurang mampu, mendorong/menjaga keesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. mohon ijin untuk digunakan sebagai referensi, terimakasih atas kebaikan dan ijin pengurus. dan semoga jayalah bangsa Indonesia dan pengurus mendapat ridho Allah SWT. Aamiin Yaa Robb.... sumarjono